Minggu, 23 Maret 2014

Susu Kambing, Minumannya Rasulullah SAW


Susu kambing adalah minuman yg tidak kalah bergizinya dibandingkan dgn susu sapi. Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yg sering dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang yg mengkonsumsi susu kambing.
Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yg mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya mengapa dalam riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan NabiMuhammad saw & sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, & bukan susu sapi!
Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum disadari oleh kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yg merupakan penduduk muslim terbanyak di dunia.

Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat & Amerika Serikat, di Indonesiapun susu sapi & berbagai produk olahannya lebih memasyarakat & lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dgn susu kambing.

Sunnah Rasulullah yg telah dilupakan
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagaimana yg diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang dalam keadaan asing & pada akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing kembali. Karena dalam memahami & mempraktekkan ajaran-ajaran Islam seorang muslim diperintahkan Allah SWT. untuk meneladani Rasulullah saw. (QS. 33: 21) 1 , maka dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani semaksimal mungkin seluruh sikap & perilaku sehari-hari Rasulullah termasuk kebiasaan makan & minumnya mengalami masa awal yg asing & masa kemudian yg asing pula. Di antara jenis minuman yg biasa diminum oleh Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah diperah dariambing kambing (kisah Abdullah bin Masud pada masa remaja saat dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Muaith) 2 . Namun, berapa persen dari penduduk muslim di seluruh dunia ini terlepas dari kemampuan ekonominya yg punya kebiasaan minum susu kambing? Atau lebih spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini yangtahu akan manfaat susu kambing?
Sulit untuk menemukan adanya data statistik aktual tentang jumlah konsumsi susu kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara yg penduduknya sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional tentang produksi, konsumsi & kebutuhan susu ternak yg didokumentasikan dgn baik adalah untuk susu sapi 3 . Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah populasi ternak ruminant kecil (kambingdan domba) yg dibedakan tujuan produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu).
Namun, dari data yg tersedia3 nampak bahwa produsen susu kambingyang paling produktif (dalam kg susu/ekor/tahun) di dunia adalah negara Eropa Barat & Timur yg sebagian besar penduduknya non-muslim seperti misalnya Perancis (400), Rusia (125), Spanyol (121), Italia (115), & Yunani (78). Sedangkan di negara-negara yg mayoritas penduduknya muslim seperti Aljazair (47), Irak (35), Sudan (31), Turki (30), Pakistan (17) & Indonesia(15) produktifitas susu kambingnya sangat rendah. Juga dari muamalah penulis dgn sesama muslim, baik bangsa sendiri maupun bangsa asing yg tinggal di Jerman, & dari pengamatan terhadap ketersediaan susu sapi & susu kambing di pasar, toko maupun pusat-pusat perbelanjaandiduga kuat bahwa jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: tidak banyak. Sebagaimana di berbagai aspekkehidupan lainnya (politik, ekonomi, sosial budaya & pertahanan/keamanan) rupanya dalam hal kebiasaan makan & minumpun kaum muslimin masih dikuasai oleh arus pemikiran & politik negara-negara barat.
Padahal Allah SWT. telah berfirman dalam Al Quranul Karim: Maka makanlahyang halal lagi baik (thoyyib) dari rezeki yg telah diberikan Allah kepadamu, & syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (QS. 16 :114). Kebanyakan kaum muslimin baru tiba pada tahap halal, belum sampai tahapan thoyyib. Padahalkalau kita menganalogikan dgn kedudukan sholat wajib & membayarzakat yg selalu diperintahkan Allah secara bersama-sama dalam sebuah ayat (contohnya di dalam QS. 2: 83, 5:12, 19: 55 & 21: 73) untuk menunjukkan pentingnya hal yg kedua yg tidak dapat dipisah-pisahkan dari hal yg pertama (riwayatAbu Bakar Ash Shiddiq r.a. memerangi kaum muslimin yg enggan membayarzakat meskipun mereka tidak meninggalkan sholat) 4 , maka semestinya pengetahuan mengkonsumsi makanan & minuman yg thoyyib pun tidak boleh dipisahkan dari yg halal. Maka hendaknya kita tidak berpuas diri dgn mengetahui makanan & minuman yg halal saja, melainkan hendaknya kita juga menambah pengetahuan kita akan ke-thoyyib-an makanan & minuman halal, termasuk susu.
Kontroversi Susu Kambing & Susu Sapi
Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena potensinya sebagai sumber protein & kalsium yg sangat penting bagi kesehatan manusia. Bahkan sebagai sumber kalsium – dgn pola makan masyarakat yg umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya – nyaris susu tak bisa digantikan dgn bahan makanan lainnya 5 . Oleh karena itu, pada umumnya ahli pangan & gizi sangat menganjurkan untuk minum susu setiap hari. Namun, seorang ahli pangan yg sangat memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan & proses timbul & sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W. Walker telah membuktikan bahwa susu kecuali susu kambing segar adalah bahan makanan yg paling banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia 6 . Beliau jugamengamati bahwa susu yg paling cocok untuk dikonsumsi manusia (selainbayi yg belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing segar. Dinyatakannya pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak nilai fisiologis susu kambing & dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena merangsang timbulnya lendir yg berlebihan suatu hal yg sangat kontroversial bagi ahli gizi & teknologipengolahan pangan pada umumnya.
Di antara gangguan kesehatan yg ditimbulkan dari mengkonsumsi susu sapi adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi (misal alergi serbuk sari) & tuberkulosis6, meskipun pada umumnya ahli gizi & dokter berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber berbagai macam antibodi untuk melawan penyakit 7 .
Allah SWT. telah berfirman bahwa susuadalah minuman yg disediakan-Nya bagi manusia (QS. 16: 66, 23: 21). Allah juga menyebutkan bahwa minuman susu itu mudah ditelan oleh manusia. Dalam istilah ilmu gizi tentunyamudah ditelan ini maksudnya adalah mempunyai arti fisiologis yg baik. Tidak mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dgn menunjukkan sumber minuman yg justru menimbulkan berbagai macam penyakit. Maka dalam kontroversi manfaat ataukah kerugian yg akan kita rasakan sesudah mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh, bukan hanya untuk satu jenis gangguan kesehatan semata. Kalau dikatakan susu sapi bisa menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu, sedangkan di sisi lainstatus kesehatan orang yg bersangkutan tidak dimonitor secara menyeluruh (misal alergi tetap ada & berat badan semakin bertambah tanpa bisa dikontrol), maka boleh jadi memang ada manfaat dari susu sapi bagi kesehatan manusia di samping banyak mudhorot yg ditimbulkannya.Ini mirip dgn yg telah berlaku bagi minuman keras (khamr), tapi dalam khamr ini Allah jelas-jelas telah membongkar rahasianya dgn berfirman bahwa di dalam khamr memang bisa ditemui ada manfaatnya (paradoks Perancis dgn khamr anggur merahnya), namun kemudhorotannya jauh lebih besar. dgn demikian maka besarnya konsumsi susu sapi oleh kaum muslimin selama ini bisa jadi hanya disebabkan oleh keterbatasan ilmu manusia yg keliru dalam menafsirkan ayat tentang susu dalam Al Quran sebagai susu ternak apa saja termasuk sapi, sedangkan seharusnya adalah susu kambing. Bukti-bukti ilmiah tentang manfaat susu kambing terhadap kesehatan sebetulnya telah diperoleh manusia 3,6, 8 , 9 hanya saja secara umum publikasinya masih kalah dibandingkan dgn susu sapi3.
Kesiapan Teknologi Pendukung Produksi Susu Kambing
Sesudah mengetahui sangat banyaknya manfaat susu kambing dibandingkan dgn susu sapi, maka tentu timbul pertanyaan: Mengapa di Indonesia sulit dijumpai produk susu kambing di toko-toko atau di supermarket- supermarket? Bukankah kambing bisa hidup di iklim negara kita?Apakah memang budidaya kambing itu sulit alias tidak prospektif dari sudut pandang ekonomi? Telah diteliti bahwabudidaya kambing sangat potensial danrealistis untuk dikembangkan di negara-negara yg sedang berkembang dgn iklim tropis3.
Dari Warta Penelitian & Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Ternak di Bogor dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di Indonesia sangat cocok bagi budidaya kambing dari jenis yg bisa dijadikan sekaligus pemasok susu & daging, yakni peranakan antara kambing kacang & kambing Etawah yg berasal dari India & dikenal dgn kambing PE 10 . Dalam laporan penelitian itu disarankan agar ternak kambing yg jantan dibesarkan untuk dimanfaatkan dagingnya, sedangkan ternak yg betina dibesarkan untuk diambil susunya. Diperhitungkan bahwasatu ekor kambing PE dapat mencukupi kebutuhan protein hewani asal susu untuk sebuah keluarga dgn 5 orang anggota keluarga. Budidaya kambing PE ini sudah menunjukkan keberhasilan di beberapa daerah sehingga sangat potensial untuk dijadikan proyek nasional bagi negara kita yg mayoritas penduduknya masih sangat rendah status gizi & kemampuan ekonominya.
Jadi, apa lagi yg perlu kita tunggu? Di satu sisi kita dapat menaikkan taraf kesehatan masyarakat dgn menyediakan sumber protein hewani yg halal & thoyyib, & menaikkan taraf ekonomi rakyat di pedesaan-pedesaan melalui usaha budidaya kambing ini. Di sisi lain kita dapat melestarikan salah satu sunnah Rasulullah yg telah banyak dilupakan orang di negara yg mayoritas penduduknya muslim. Kita bisa mengambil pelajaran dari negara tetangga kita Malaysia yg telah sukses lebih dahulu dalam mempromosikan pentingnya peran susu kambing ini secara profesional 11 .
Oleh karena itu sudah saatnya para ahliteknologi pengolahan pangan, ahli gizi, ekonom, ahli budidaya ternak & jajaran pimpinan di pemerintahan memikirkan lebih serius lagi & saling bekerja sama dalam memasyarakatkan peran penting susu kambing ini & meningkatkan produksinya. Dalam hal ini ada dua hal penting yg perlu mendapatkan prioritas: peningkatan produksi susu dgn tetap memperhatikan kesehatan ternak & lingkungan, & peningkatan keamanan/higiene susu, terutama karena manfaat kesehatan susu kambing sangat berkurang akibat pemanasan, sedangkan pada umumnyauntuk keamanan & pengawetan produk susu perlu dipanaskan.
Karlsruhe (Jerman), 20 April 2003
http://susukambingriau.blogspot.com/2010/09/susu-kambing-minumannya-rasulullah-saw.html

Berbagai macam produk herbal susu kambing bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. Goat Milk Premium (GMP) Coklat
2. Goat Milk Premium (GMP) Natural
3. Susu Kambing Bubuk Organik ETAWAKU Rasa Coklat
4. Susu Kambing Bubuk Organik ETAWAKU Rasa Murni
5. Herbamil Goat's Milk Colostrum
6. Goats'NA (Kapsul Susu Kambing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar