Jumat, 24 Januari 2014

Leunca, Bisa Jinakkan Kanker

gfv
Datanglah ke rumah makan khas Sunda. Salah satu menu yang disajikan pastilah kerecek leunca, yaitu oncom merah yang ditumis dengan buah leunca. Di balik rasanya yang sedikit pahit, buah ini berkhasiat.
Tanaman leunca sengaja ditanam orang di kebun-kebun. Di pedesaan di Jawa Barat, tumbuhan yang masuk dalam familia Solanaceae ini ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan bernama asli rampai atau ranti (Sumatera) dan leunca manuk (Jawa) ini dikonsumsi orang, dari daun, bunga hingga buahnya.
Tanaman semusim ini berbatang tegak dan banyak bercabang dengan tinggi 30-175 cm. Buahnya berupa buah buni, bulat-bulat dan berisi banyak biji dengan penampang sekitar 0,8-1 cm. Di Cina dikenal dengan nama longkui.
Kandungan & manfaat

Di balik enaknya buah leunca, tersimpan khasiaaat yang luar biasa. Hasil penelitian di Guangdong Provinci Cancer Research Center, Cina, tanaman yang dapat tumbuh 3.000 m di atas permukaan laut dan bentuk daun bulat telur dan ujung daun meruncing ini, mengandung senyawa solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine. Senyawa itu penghambat pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.
Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), penurunan panas, antiradang, dan antishok. Solamargine dan solasonine mempunyai efekk antibakteri, sedangkan solanine sebagai antimitosis. Senyawa-senyawa itu bisa mengatasi gangguan kanker, yakni kanker payudara, leher rahim, lambung dan saluran pernapasan.
Ekstrak daun tanaman ini, menurut Dr. Setiawan Dalimartha, Sekertaris Umum Himpunan Pengoabtan Tradisional dan Akupuntur Indonesia (Hiptri), ammpu menekan ascitic sarcoma, menstimulasi pembentukan sel darah, dan bersifat kuat sebagai anticholine esterase. Kandungan kimia lainnya adalah glikoalkaloid, solanidine, diosgenin, tigogenin, juga sedikit atropine, saponin, dan minyak lemak.
Nilai gizi daun muda leunca adalah kalori (45 kal), protein (4,7 gr), lemak (0,5 gr), karbohidrat (8,1), kalsium (210 mg), fosfor (80 mg), besi (6,1 mg), vitamin A (1.900 SI), vitamin B1 (0,14 mg), vitamin C (40 mg).
70 persen Sembuh

Dr. Budi Sugiarto, dari Rumah Sakit Omni medika Center, Jakarta, menyatakan bahwa tanaman yang buahnya renyah, sedikit pahit, dan agak langu ini sudah lama dimanfaatkan masyarakat Cina sebagai antibiotik, antiradang, diuretik (peluruh air kemih), menghilangkan bengkak, melancarkan darah, peluruh dahak, antipruritus (menghilangkan gatal), pereda batuk, dan penurun demam.
Penelitian yang dilakukan di RS Guangdong Yizhou, Cina, leunca via infus diujikan terhadap 10 penderita kanker leher rahim melalui injeksi 3 ampul masing-masing 10 ml, 2 kali sehari. Hasilnya, 70 persen pasien sembuh dengan bukti pemeriksaan ulang melalui foto scanning. Sisanya membutuhkan obat-obatan lain.
Menurut H.M Yusuf, dari Klinik Citra Insani, Sukabumi, Jawa Barat, infus leunca bisa dikombinasikan dengan tanaman buah makasar. Efek samoing yang ditimbulkan dari pemberian inufs ini adadlah mual, muntah, nafsu makan berkurang, banyak buang air kecil, dan badan terasa lemas. Namun, hal ini akan segera hilang setelah 3 hari atau dengan pemberian obat penetralisir seperti ginseng.
Sebagai pemakaian luar, seperti yang dianjurkan Dr. Setiawan, buah dilumatkan atau direbus untuk pemakaian setempat (topical). Airnya untuk mencuci bisul, radang kulit bernanah (ipetigo), eczema, gigitan ular.
Selain infus, tanaman yang diperbanyak dengan biji ini juga bisa diolah sebagai obat. Caranya, seluruh bagian tanaman dicuci bersih lalu dijemur hingga kering. Ambil 30-40 gram dan masak dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air seduhan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Sebagai tindakan kuratif, Anda yang sehat tak ada salahnya mengonsumsi kerecek leunca.
Olahan Ramuan Leunca
Berikut beberapa cara pemakaian tanaman leunca bagi pengobatan menurut Dr. Setiawan.
1. Infeksi saluran kencing
Bahan dan cara pakai: luenca, rumput lidah ular, meniran, masing-masing 30 gram, direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
2. Radang Kulit
Bahan dan cara pakai: 60 gram herba segar atau 30 gram herba kering digodok dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2 kali.
3. Disentri
Bahan dan cara pakai: 50-60 gram daun segar ditambah 25 gram gula putih direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
4. Keputihan
Bahan dan cara pakai: daun leunca, bunga putih jengger ayam, masing-masing 30 gram, direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2 kali.
5. Biduran
Bahan dan cara pakai: seluruh tanaman (tanpa akar) dilumatkan, kemudian digosokkan ke bagian yang tubuh biduran hingga warna kulit menjadi hijau. Lakukan sehari 2-3 kali.
6. Mata kering
Bahan dan cara pakai: 15 buah leunca yang telah masak dicuci, lalu ditelan. Lakukan sehari 3 kali.

sumber : http://www.terapisehat.com/

Berbagai macam Kemasan produk Herbal bisa anda dapatkan di link berikut:
http://www.etalasemuslim.com

Selasa, 07 Januari 2014

Inilah Benda Yang Bisa Sebabkan Sakit Kepala

indexSakit kepala memang kerap menjadi masalah. Selain mengganggu produktivitas kerja, sakit kepala juga bisa mengganggu penampilan. Banyak hal yang bisa menyebabkan sakit kepala datang. Tapi tahukah Anda bahwa benda-benda di sekitar kita yang sering kita gunakan juga berpotensi memicu sakit kepala? Berikut 6 benda yang berpotensi menyebabkan sakit kepala.

1. Layar Komputer
Duduk berjam-jam sambil memandang layar komputer dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala tersebut biasanya dipicu oleh mata lelah dan peredaran darah yang kurang lancar. Untuk mengatasinya, istirahatkan mata dengan cara memejamkan mata atau memandang objek yang jauh selama beberapa menit. Dengan cara tersebut otot mata akan kembali rileks dan Anda terbebas dari sakit kepala.

2. Ponsel
Menggunakan ponsel terlalu lama juga bisa memicu sakit kepala. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of the American Medical Association, paparan sinyal ponsel yang terlalu lama pada otak bisa menyebabkan peningkatan metabolisme glukosa, gangguan tidur hingga sakit kepala.

3. Kursi
Sekilas memang tidak ada hubungan antara kursi dan sakit kepala. Namun jika kursi yang Anda gunakan saat bekerja tidak sesuai dengan standar kesehatan, maka sangat mungkin kursi tersebut bisa menyebabkan sakit kepala. Kursi yang tidak memiliki sandaran yang baik akan memaksa tulang leher untuk bekerja lebih berat yang dapat memicu sakit kepala. Selain itu kursi yang kurang tepat juga bisa memicu gejala lain seperti sakit punggung, sakit leher, hingga kesemutan. Jadi, pilihlah kursi yang baik dan nyaman serta mempunyai kemampuan untuk menopang tubuh Anda secara maksimal.

4. Headset
Mendengarkan musik dengan headset, earphone atau alat sejenisnya memang mengasikkan. Bisa sambil santai, membaca atau mengerjakan pekerjaan lainnya. Tetapi tanpa disadari ada efek negatif yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Apalagi jika Anda memainkannya dengan frekuensi suara yang tinggi, yang bisa menimbulkan trauma suara berlanjut. Selain menyebabkan sakit kepala, frekuensi suara yang terlalu tinggi juga bisa merusak sel-sel syaraf pendengaran.

5. Tas
Bahu merupakan bagian tubuh yang bekerja ekstra saat Anda membawa tas. Jika tas Anda terlalu berat maka beban bahu juga semakin berat. Hal ini dapat memicu nyeri bahu, leher hingga sakit kepala. Sebaiknya jangan membebani bahu dengan tas yang terlalu berat. apalagi jika Anda menggunakan satu bahu saja untuk menggantung tas. Kebiasaan tersebut dapat memperburuk postur tubuh Anda.

6. Topi
Alih-alih untuk menghindari sinar matahari atau sekedar mengikuti fashion, mengenakan topi juga bisa memicu sakit kepala. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh British Osteopathic Association (BOA) mengungkapkan bahwa memakai topi yang terlalu ketat dapat mengganggu aliran darah menuju kepala, sehingga dapat memicu sakit kepala.