![sida[1]](http://www.informasiherbal.com/wp-content/uploads/2013/06/sida1-300x185.jpg) Sidaguri  merupakan salah satu jenis tanaman obat dari famili Malvaceae. Tanaman  ini adalah tanaman semak yg tumbuh liar & banyak ditemui di pinggir  selokan, sungai & di bawah pohon besar. Sidaguri tersebar pada daerah  tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai ketingian 1450 m di  atas permukaan laut. Bentuk batang agak berkayu, bulat & bewarna  cokelat.
Sidaguri  merupakan salah satu jenis tanaman obat dari famili Malvaceae. Tanaman  ini adalah tanaman semak yg tumbuh liar & banyak ditemui di pinggir  selokan, sungai & di bawah pohon besar. Sidaguri tersebar pada daerah  tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai ketingian 1450 m di  atas permukaan laut. Bentuk batang agak berkayu, bulat & bewarna  cokelat.Daunnya berjenis tunggal dgn letak daun berseling berbentuk jantung. Buahnya buah batu terdiri dari 8 – 10 kendaga, dgn buah muda berwarna hijau & buah tua berwarna hitam. Salah satu khasiat utama Sidaguri adalah menyembuhkan penyakit asam urat yg sering diderita baik lelaki maupun perempuan di atas usia tiga puluh tahun (Holm et al,1997)
Kandungan Sidaguri
Daunnya mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, & minyak asiri. Batang Sidaguri mengandung kalsium oksalat & tanin. Sementara bagian akar mengandung alkaloid, steroid, & efedrine. Alkaloid & efedrine yg terkandung dalam Sidaguri menyebabkan orang harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Orang yg sensitif terhadap alkaloid efedrine tidak disarankan untuk menggunakannya. Begitu pula anak-anak, wanita hamil & menyusui (Djauhariya, 2004).Manfaat Sidaguri
Kandungan polifenol & flavonoid pada akar bersifat diuretik, sehingga asam urat akan luruh & terbuang bersama urin. Sidaguri juga dapat menghambat produksi enzim xantin oksidase (XO), yg merupakan enzim penting yg turut berperan dalam sintesa asam urat. Tanpa adanya XO, maka asam urat tidak akan terbentuk & serangan gout tidak dapat terjadi.Kemampuan ekstrak kasar flavonoid sidaguri sebagai penghambat aktivitas XO mencapai 55.29% melalui mekanisme inhibisi kompetitif. Selain untuk asam urat & rematik, Sidaguri bermanfaat untuk flu, demam, malaria, radang amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit kuning, kencing batu, bisul, radang kulit bernanah, & eksim. Khusus untuk akarnya, digunakan untuk mengatasi influenza, asma, sakit gigi, sariawan, disentri, susah buang air besar/sembelit & rematik (Prakoso, Budi. 2007).
Efek Farmakologis
Tanaman manis, pedas & sejuk. Masuk meridien jantung, hati, paru, usus besar & kecil. Anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik) & menghilangkan sakit (analgetik). Akar, manis, tawar, & sejuk (Prakoso, Budi. 2007).Cara Penggunaan Untuk Menyembuhkan Asam Urat
Cabut 5 batang Sidaguri, lalu potong bagian atas sehingga bagian yg tersisa hanyalah akarnya. Cuci bersih, & rebus dalam gelas atau wadah lain sampi air menyusut menjadi setengahnya. Saring, biarkan dingin (simpan semalam dalam gelas atau wadah tertutup), lalu minum secara teratur 1 hingga 2 kali dalam sehari. Akar yg telah direbus tidak dapat diperguanakan 2 kali. Langsung buang setelah digunakan (Prakoso, Budi. 2007).Asam Urat
Penyakit asam urat atau sering disebut artritis gout merupakan kelainan metabolik akibat deposisi kristal natrium urat pada jaringan atau akibat supersaturnasi asam urat di dalam cairan ekstra seluler. Asam urat adalah senyawa alkaloid turunan purin (xantin). Asam urat (C5H4N4O3) merupakan kristal putih, tidak berbau & berasa, mengalami dekomposisi dgn pemanasan menjadi asam sianida (HCN), sangat sukar larut dalam air, larut dalam gliserin & alkali.Asam urat dapat larut pada larutan dgn pH tinggi & dapat pula dipanaskan untuk membantu kelarutannya hingga suhu 60°C. Natrium urat adalah kristal yg terbentuk akibat tingginya konsentrasi asam urat dalam darah. Kristal natrium urat terkumpul pada persendian & tulang rawan. Natrium urat sama halnya dgn asam urat, sukar larut dalam air. Faktor yg mempengaruhi pembentukan kristal natrium urat ialah pH, suhu, kekuatan ionik, & konsentrasi Na+. Bentuk geometris kristal natrium urat adalah triklin atau berbentuk jarum (Rinaudo & Boistelle 1982).
Penyakit asam urat umumnya menyerang lebih banyak pria daripada perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki hormon estrogen yg ikut membuang asam urat melalui urin. Kadar asam urat rata-rata di dalam darah atau serum bergantung pada usia & jenis kelamin. Pada laki-laki, sebelum pubertas kadarnya sekitar 3,5 mg/dl. Setelah pubertas, kadarnya meningkat secara bertahap & dapat mencapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan kadar asam urat biasanya tetap rendah, baru pada usia pramenopause kadarnya di dalam darah rata-rata sekitar 4 mg/dl. Setelah menopause, kadarnya meningkat lagi sampai 4,7 mg/dl (Dalimartha 2006). Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat serum di atas nilai normal, yg pada laki-laki di atas 7 mg/dl & pada perempuan di atas 6 mg/dl. Hiperurisemia bisa menimbulkan penyakit gout (Dalimartha 2006).
Xantin Oksidase
Xantin oksidase (XO) berperan penting dalam katabolisme purin. XO mempunyai 2 bentuk, yaitu XO & xantin dehidrogenase (XDH). XO merupakan enzim yg tersebar luas dalam beberapa spesies dari bakteri hingga manusia. Di dalam tubuh, XO ditemukan di sel hati & otot, tetapi tidak ditemukan di dalam darah. XO merupakan suatu kompleks enzim yg terdiri atas 1332 residu asam amino, molibdenum (HO2SMo), FAD, & Fe2S2 sebagai pusat reaksi redoks, dgn bobot molekul sebesar 275000 Dalton membentuk 2 subunit yg saling setangkup.Senyawa yg dapat berfungsi sebagai penstabilisasi XO diantaranya adalah salisilat, sistein, histamin, & versenat. Sementara senyawa yg dapat menginhibisi XO berupa ion logam, urea, purin-6-aldehida, & 2-amino-4-hidroksipteridin-6 aldehida. XO mengkatalis oksidasi hipoxantin menjadi xantin lalu menjadi asam urat yg berperan penting pada penyakit gout. Pada saat bereaksi dgn xantin untuk membentuk asam urat, atom oksigen ditransfer dari molibdenum ke xantin. Perombakan pusat molibdenum yg aktif terjadi dgn penambahan air (Cos et al. 1998).
Xantin+ 2O2 + H2O à asam urat + 2O2-+2H+
Xantin+O2+ H2O à asam urat + H2O2
Selama proses oksidasi molekul, oksigen bertindak sebagai akseptor elektron menghasilkan radikal superoksida (O2) & hidrogen peroksida. Satu unit XO dapat mengkonversi satu mikromol substrat (xantin) menjadi asam urat tiap satu menit pada pH optimum (pH 7.5) & suhu optimum (25°C). Apabila substratnya hipoxantin, aktivitasnya menjadi 50% atau setengahnya. XO dapat diisolasi dari berbagai macam sumber seperti susu, mikroorganisme, & buttermilk. XO memiliki pengaruh antitumor & berperan aktif dalam timbulnya panas akibat penyimpanan hepatik ferritin dalam plasma.
Selain itu, XO diketahui dapat mengkatalisis reduksi nitrat & nitrit menjadi nitrit oksida & sekaligus menyebabkan pembentukan radikal superoksida yg dapat menyebabkan peradangan. Produksi asam urat berlebih dapat menyebabkan hiperurisemia namun ketika asam urat disimpan di dalam persendian akan menyebabkan peradangan & penyakit gout (Kadota et al, 2004).
Flavonoid
Flavonoid tersebar luas di alam, terutama dalam tumbuhan tingkat tinggi & jaringan muda. Sekitar 5–10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid. Flavonoid merupakan grup senyawa alami dgn ragam struktur fenolat yg dapat ditemukan pada buah, sayuran, gandum, batang, akar, cabang, bunga, teh, & anggur (Middleton 1998). Flavonoid mempunyai kerangka dasar yg terdiri atas 15 atom karbon dgn 2 cincin benzena terikat pada suatu rantai propana membentuk susunan C6-C3-C6 (Gambar 4). Susunan tersebut dapat menghasilkan 3 struktur, yaitu 1,3-diaril propana (flavonoid), 1,2-diarilpropana (isoflavonoid), & 1,1-diarilpropana (neoflavonoid) (Markham 1988).Flavonoid sebagai derivat benzo-?-piron mempunyai banyak kegunaan di samping fungsinya yg pokok sebagai vitamin P untuk meningkatkan resistensi & menurunkan permeabilitas kapiler darah. Efek lain flavonoid sangat banyak macamnya terhadap berbagai organisme & efek ini dapat menjelaskan mengapa tumbuhan yg mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan. Flavonoid dapat bekerja sebagai antivirus, antialergi, antimikroorganisme, & antioksidan untuk mengendalikan radikal bebas yg dapat menyebabkan tumor (Middleton 1998).
Flavonoid dikenal sebagai antioksidan & memberikan daya tarik sejumlah peneliti untuk meneliti flavonoid sebagai obat yg berpotensi mengobati penyakit yg disebabkan oleh radikal bebas. Flavonoid juga penghambat efektif dari beberapa enzim termasuk XO, siklooksigenase, & lipooksigenase. Flavonoid berpotensi dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit gout & ischemia dgn cara menurunkan konsentrasi asam urat & penangkapan aktivitas superoksida dalam jaringan manusia. Flavon memiliki aktivitas inhibisi lebih kuat dibandingkan flavonol. Senyawa krisin, apigenin, luteolin, galangin, kaempferol, & quarsetin memiliki aktivitas penghambat XO & senyawa yg memiliki aktivitas inhibisi paling kuat adalah senyawa luteolin (Cos et al. 1998).
Sumber : http://herbal-sehat-indonesia.blogspot.com/2012/05/maanfaat-sidaguri.html
Berbagai macam Kemasan produk Herbal sidaguri bisa anda dapatkan di link berikut :
1.Ekstrak Sidaguri Dr. Liza
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar