Minggu, 23 Maret 2014

Temulawak, Dari Uji Empiris Hingga Uji Klinis


 
Indonesia sebagai negara tropis yg dikenal dengan  the second mega biodiversity, dibanjiri oleh tanaman yg diketahui secara empiris atau penelitian berkhasiat obat. Salah satunya adalah temulawak yg termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae). Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) merupakan tanaman obat asli Indonesia.
Manfaat temulawak untuk kesehatan, sebenarnya telah lama diketahui secara empiris & pengalaman turun-menurun dari nenek moyang. Sejak dulu temulawak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung, & pegal-pegal.

Indonesia sebagai negara tropis yg dikenal dengan  the second mega biodiversity, dibanjiri oleh tanaman yg diketahui secara empiris atau penelitian berkhasiat obat. Salah satunya adalah temulawak yg termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae). Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) merupakan tanaman obat asli Indonesia. Meski demikian, penyebaran tanaman yg kondang dgn sebutan curcuma javanica ini, hanya terbatas di pulau Jawa, Maluku, & Kalimantan. Temulawak tumbuh sebagai  semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yg panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.

Tumbuhan yg patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Temulawak dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, saat daunnya telah menguning & kelihatan hampir mati. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter & berdiameter 6 sentimeter. Baunya harum & rasanya pahit agak pedas.

Manfaat temulawak untuk kesehatan, sebenarnya telah lama diketahui secara empiris & pengalaman turun-menurun dari nenek moyang. Sejak dulu temulawak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung, & pegal-pegal. Terakhir juga diketahui temulawak  bisa menurunkan lemak darah, menghambat penggumpalan darah sebagai antioksidan, & memelihara kesehatan dgn meningkatkan daya imun. Beberapa manfaat tersebut kemudian akhirnya terbukti secara klinis. Melihat manfaat temulawak yg se-abrek ini,  tak ayal lagi pemerintah mencanangkan ”gerakan nasional minum temulawak” sejak 2 tahun silam.

Bantu Hati Hantam Toksin     
          
Daging buah (rimpang) temulawak mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain minyak atsiri fellandrean & turmerol, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol, & kurkumin. Kurkumin diketahui sebagai kandungan yg banyak memberi manfaat, terutama sebagai  anti hepototoksik & antioksidan.
Bagaimana mekanisme kurkumin sebenarnya dalam menyelamatkan “lambang romantisme” ini masih belum jelas. Namun sebuah studi pada hewan percobaan melaporkan, kurkumin secara kuat menghambat enzim cytochrome 4501A1/1A2 di hati. Enzim ini merupakan isoenzim yg terlibat dalam bioaktivasi beberapa toksin termasuk  benzo[a]pyrene. Kurkumin ditemukan juga mencegah pembentukan ikatan kovalen antara cytochrome P450 & DNA. Dan, peneliti menyimpulkan bahwa kurkumin bisa saja menghambat karsinogenesis oleh kimiawi dgn memodulasi fungsi P450.
Selain itu, kurkumin ditemukan juga menawarkan proteksi hati terhadap toksisitas alkohol. Efek ini terbukti pada sebuah studi yg dilakukan pada tikus yg diinduksi dgn etanol 25%. Tikus yg memperoleh kurkumin 80 mg/kg BB mengalami penurunan  kadar enzim hati & produk reaktif asam tiobarbiturat. Di samping itu, sebuah studi lainnya juga menunjukkan, kurkumin menurunkan kerusakan hati melalui pengurangan peroksidasi lipid. Hal ini diamati pada tikus yg hatinya telah diinduksi dgn zat besi. Masih berdasarkan studi pra klinis, kurkumin dilaporkan juga meningkatkan aktifitas glutathione-S-transferase. Enzim ini sangat penting dalam proses detoksifikasi.

Uji Klinis Kurkumin

Sebuah uji klinis yg tidak begitu besar telah dilakukan di Tanah Air untuk melihat manfaat kurkumin dalam memperbaiki fungsi hati. Studi ini melibatkan sekitar 38 pasien gangguan hati atau memiliki nilai SGPT & SGOT di atas normal dari 5 area (Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Palembang & Jakarta). Pasien diberikan gabungan kurkumin 25 mg, essential phospholipid 100 mg, & vitamin E 100 mg. Studi ini menggunakan metoda seeding trial atau tanpa pembanding. Pengamatan dilakukan oleh sekitar 20 peneliti dalam periode Juli-Desember 1998.
Adapun parameter yg digunakan adalah nilai SGPT & SGOT. SGPT  merupakan  enzim yg diproduksi oleh hepatocytes, jenis sel yg banyak terdapat di liver. Kadar SGPT dalam darah akan meningkat seiring dgn kerusakan pada sel hepatocytes yg bisa terjadi karena infeksi virus hepatitis, alkohol, obat-obat yg menginduksi terjadinya kerusakan hepatocytes, & sebab lain seperti adanya shok atau keracunan obat.
Nilai  SGPT yg dianggap normal adalah 0 – 35 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGPT 50 kali dari normal menandakan rendahnya aliran darah pada hati, hepatitis, atau kerusakan sel hati yg disebabkan oleh obat/senyawa kimia seperti CCl4.  Peningkatan nilai SGPT ringan sampai sedang dapat disebabkan oleh adanya hepatitis, sirosis, kanker pada hati & alkohol. Terkadang pada sirosis hanya terjadi peningkatan nilai SGPT 2-4 kali dari nilai normal.
Sementara SGOT banyak dijumpai pada organ jantung, hati, otot rangka, pankreas, paru-paru, sel darah merah & sel otak. Saat sel organ tersebut mengalami kerusakan, maka SGOT akan dilepaskan dalam darah. Alhasil saat pengukuran akan terlihat korelasi besarnya atau tingkat keparahan sel yg terjadi. Nilai normal SGOT berkisar dari 3 - 45 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGOT ini dapat disebabkan oleh adanya hepatitis C. Pada hepatitis akut, peningkatan bisa terjadi hingga 20 kali nilai normalnya.
Hasil studi menunjukkan, berdasarkan perhitungan statistik, terjadi penurunan nilai SGOT & SGPT yg signifikan. Setelah 14 hari terapi, penurunan nilai SGOT dari total pasien mencapai hingga 2,89 kali, sedangkan untuk SGPT mencapai 3,28 kali dibandingkan sebelum pengobatan. Hasil yg tidak berbeda jauh juga ditemukan pada individu yg menderita hepatitis & non hepatitis. Pasien hepatitis mengalami penurunan SGOT sebanyak 3,48 kali & SGPT sebanyak 3,82 kali, dibandingkan sebelum pengobatan. Sedang pada individu non hepatitis, terjadi penurunan SGOT sekitar 1,91 kali & SGPT sebanyak 2,15 kali.

Menggali Manfaat Lain

Hingga kini, telah banyak studi yg dilakukan untuk mencoba mereguk manfaat lain dari umbi berharga ini. Studi  yg tengah gencar dilakukan adalah untuk melihat manfaat kurkumin sebagai antitumor guna mengobati penyakit kanker. Sejumlah laporan menunjukkan, kurkumoid termasuk kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif & kuratif melawan kanker. Studi tersebut umumnya dilakukan pada hewan percobaan dgn rute pemberian berbeda & diuji dgn sistem in vitro. Namun sedikit studi juga telah mulai dilakukan belakangan ini pada manusia.
Manfaat lain yg juga tengah diincar dari kurkumin adalah penghambatan replikasi human immunodeficiency virus (HIV). Sebuah studi menunjukkan, kurkumin menghambat tahap fusion sel virus pada siklus replikasi HIV. Berbagai studi terus dilakukan untuk mencari titik terang. Jika semua terbukti secara klinis, maka tanaman yg mengandung kurkumin akan semakin kaya manfaat. & Indonesia tentu akan turut berbahagia, karena tanaman itu adalah asli dari Bumi Pertiwi.
http://www.lizaherbal.com/main/content/view/182/1/

Berbagai macam produk herbal Temulawak bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. Kapsul Ekstrak Temulawak Tazakka
2. Kapsul Temulawak Dr. Liza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar