
Umumnya, temu putih ditanam sebagai tanaman obat, dapat ditemukan tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka yg tanahnya lembab pada ketinggian 0-1.000 m dpl. Sosok tanaman ini mirip dgn temulawak & dapat dibedakan dari rimpangnya. Temu putih banyak ditemukan di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra, Ambon, Hingga Irian. Selain itu, Juga di budidayakan di India, Banglades, Cina, Madagaskar, Filipina, & Malaysia.
Tanaman tahunan ini tingginya dapat mencapai 2 m. Batangnya merupakan batang semu yg dibentuk dari pelepah-pelepah daun yg tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, bertangkai panjang. Helaian daun berbentuk runcing, tetapi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dgn sisik kiri-kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayaung, panjang 25-70 cm, lebar 8-15 cm.
Bunga majemuk berbentuk bulir yg tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yg besar. Mahkota bunga berwarna putih dgn garis tepi merah tipis. Rimpang induk bentuknya jorong membulat & mengluarkan rimpang cabang yg cukup banyak & tumbuh kearah samping, ukurannya lebih kecil, bentuknya memanjang & mudah dipatahkan. Dari rimpangnya keluar akar-akar yg kaku & pada ujungnya terdapat kantong air. Warna rimpangnya putih dgn hati yg berwarna kuning muda. Bentuk buah bundar, berserat, segitiga, kulitnya lunak & tipis. Biji bentuknya lonjong, berselaput, ujungnya bewarna putih.
Daun rasanya seperti serai sehingga bisa digunakan untuk memasak ikan. Rimpang muda dapat ditambahkan kedalam salad. Perbanyakan dgn rimpang & pemisahan anak.
Sifat & Kasiat
Rimpang temu putih rasanya sangat pahit, pedas & sifatnya hangat, berbau aroamtik, dgn afinitas ke meridian hati & limpa. Temu putih termasuk tanaman obat yg menyehatkan darah & menghilangkan sumbatan, melancarkan sirkulasi vital energi (qi) & menghilangkan nyeri. Rimpang temu putih berkasiat antikanker, anti radang (antiflogistik), melancarkan aliran darah, fibrinolitik, tonik pada saluran cerna, peluru haid (emenagong), & peluru kentut.Kandungan Kimia
Rimpangan temu putih mengandung 1-2,5% minyak menguap dgn komposisi utama sesquiterpene. Minyak menguap tersebut mengandung lebih dari 20 komponen seperti curzerenone (zedoarin) yg merupakan komponen terbesar, curzerene, pyrocurcuzerenone, curcumin, curcumemone, epicurcumenol, curcumol (curcumenol), isocurcumenol, procurcumenol, dehydrocurdone, furanodienone, isofuranodienone, furanodiene, zederone, & curdione. Selain itu mengandung flavonoid, sulfur, gum, resin, tepung, & sedikit lemak. Curcumol & curdione berkasiat antikanker.Bagian yg Digunakan
Bagian tanaman yg digunakan adalah rimpangnya. Setelah dibesihkan, rebus rimpang, lalu jemur sampai kering. Setelah akarnya dibuang, iris rimpang tipis-tipis untuk disimpan.
Indikasi
Rimpang digunakan untuk pengobatan :
* Nyeri sewaktu haid (dismenore)
* Tidak datang haid (anemore) karena tersumbatnya aliran darah
* Pembersihan darah setelah melahirkan
* Memulihkan gangguan pencernaan makanan (dispepsi), seperti rasamual & kembung karena banyak gas
* Sakit perut, rasapenuh & sakit di dada akibat tersumbatnya energi vital
* Pembesaran: hati (hepatomegali), Limpa (splenomegali)
* Lukama memar, sakit gigi, radang tenggorok, batuk
* Kanker : serviks, vulva, & kulit
* Meningkatkan efektivitas pengobatan radiasi & kemoterapi pada penderita kanker
Cara Pemakaian
Untuk obat yg diminum, rebus rimpang temu putih kering (3-10 g). Untuk pemakaian luar, gunakan minyak asiri atau air pemerasan rimpang segarnya untuk pemakaian local, seperti luka memar, berbagai macam kelainan kulit. Abu dari rimpangnya bisa ditaburkan pada luka, borok, & tubuh yg terkilir (kesele0).
Efek Farmakologis & Hasil Penelitian
* Pada penelitian di Cina, temu putih selain dapat menyembuhkan kanker serviks, juga meningkatkan khasiat radioterapi guna membunuh sel kanker
* Infus Rimpang temu putih 30% pada kelinci yg telah diberikan karbon tetraklorida dapat mempercepat turunya enzim SGOT, SGPT, & Gamma GT pada serum kelinci (Agus Hewijanto, Fakultas Farmasi, WIDMAN, 1990)
* In vitro, minyak menguap menghambat pertumbuhan Streptococcus hemoltyticus, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi, danVibrido cholarae.
* Minyak menguap juga mempunyai efek antitrombotik yg kemungkinan disebabkan oleh kurkumin
* Pemberian ekstrakenatol dari rimpang temu putih pada tikus & mencit yg hamil muda mempunyai efek abortivum, juga mempunyai efek antiimplantis pada anjing
Catatan
* Ibu hamil serta perempuan dgn darah haid yg banyak dilarang minum temu putih karena keluarnya darah haid akan lebih banyak
* Mempunyai khasiat yg mirip dgn kunyit (Curcuma domestica Val.) & jahe (Zingiber officinale Rosc.)
* Aliran qi & darah yg tidak lancar (tersumbat) di tandai dgn nyeri perut (abdominal pain), tidak datang haid (amenore), atau timbul tumor di rongga perut
* Terganggunya fungsi limpa di tandai dgn rasa penuh di lambung karna makanan tidak tercerna, perut kembung, perasaan penuh di ulu hati, & rasa nyeri.
* Di luar Negri sudah dibuat obat fitofarmaka, seperti Leilipien, Pao Kwun Tan.
http://jamutemuputih.blogspot.com/2011/04/sang-temu-berkhasiat-hebat.html
Berbagai macam produk herbal Temu Putih bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. kapsul ekstrak temu putih tazakka
2. kapsul temu putih Dr. Liza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar