Minggu, 23 Maret 2014

Purwoceng


(Pimpinella alpina) 
Sinonim :
Pimpinella pruatjan Molkend
Pimpinella alpina Kds
Familia :
Apiaceae
Uraian :
Purwoceng merupakan tanaman endemic asli Indonesia. Penyebaran tanaman ini hanya di daerah Jawa meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, & Jawa Barat. Di Jawa Barat, ditemukan banyak tumbuh di Gunung Galunggung & Gunung Pangrango, sedangkan di Jawa Tengah terdapat di Pegunungan Dieng. Purwoceng merupakan tanaman liar yg tumbuh di bawah tegakan hutan.

Purwoceng merupakan tanaman terna perennial. Tanaman purwoceng berakar tunggang. Akar bagian pangkal semakin lama akan bertambah ukurannya seolah membentuk umbi seperti ginseng, tetapi tidak sebesar umbi ginseng. Akar-akar rambut keluar di ujung-ujung akar tunggang. Habitus tanaman membentuk rosset & tangkai daun berada di atas permukaaan tanah. Tajuk tanaman menutupi permukaan tanah hamper membentuk bulatan dgn diameter tajuk berkisar 36-45 cm setiap tanaman. Tangkai daun tumbuh rapat menutupi batang tanaman. Batang tanaman tidak terlihat, seolah tidak ada. Jumlah tangkai berkisar 22-27 buah/tanaman. Pangkal tangkai pada umunya berwarna merah kecoklatan, sebagian kecil saja yg berwarna merah kehijauan. Panjang tangkai daun berkisar 18-26 cm.
Daun tanaman majemuk menyirip ganjil. Anak daun tumbuh di sepanjang tangkai daun dgn kedudukan saling berhadapan. Pada  ujung tangkai tumbuh daun tunggal. Bentuk anak daun hijau & permukaan bawahnya hijau keputihan. Tanaman menghasilkan biji sehingga perbanyakan tanaman dilakukan dgn biji.

Efek Farmakologis :
Purwoceng dapat meningkatkan libido (nafsu), meningkatkan hormon testoteron & meningkatkan jumlah spermatozoid. Dari percobaan pada anak ayam terbukti bahwa anak ayam yg diberi ramuan purwoceng, memunculkan cirri-ciri kejantanan akan tumbuh lebih cepat. Selain itu, jengger anak ayam jantan akan lebih cepat muncul setelah diberi makanan yg dicampur dgn ekstrak purwoceng. Selain meningkatkan nafsu pria, purwoceng juga mempunyai khasiat menambah stamina tubuh karena mengandung komponen kimia yg ikut aktif dalam metabolisme  di dalam tubuh manusia.
Khasiat lain diantaranya sebagai analgetika (menghilangkan rasa sakit), antipiretika (menurunkan panas), anthelmitika (obat cacing), antifungi, antibakteri, & antikanker.

Efek Farmakologis :
Kandungan kimia berupa metabolit sekunder yg merupakan zat berkhasiat pada herbal purwoceng adalah kelompok saponin. Terdapat pula senyawa triterpenoid-steroid, sitosterol, & stigmasterol yg merupakan komponen kimia utama dalam pembentukan testosterone serta mengandung vitamin E yg dapat meningkatkan fertilitas spermatozoid. Selain itu, purwoceng juga mengandung kumarin yaitu senyawa bergapten & iso bergapten yg berfungsi dalam meningkatkan stamina tubuh. Herbal purwoceng juga mengandung alkaloida, yaitu senyawa yg banyak digunakan dalam industri obat modern. Kandungan senyawa lainnya adalah flavonoid, glikosida, & tanin.
Herbal purwoceng di samping  mengandung metabolit sekunder berupa zat berkhasiat, juga mengandung banyak mineral antara lain : Protein     (20,62%), Fosfor    (0,70%), Kalium     (4,53%), Sulfur (0,52%), Kalium     (1,90%), Magnesium ( 0,27% ), Seng ( 79,83 ppm )    .
CONTOH PEMAKAIAN  :
Bahan           Serbuk                Simplisia     Kering
Ramuan 1 :    Purwoceng           7 gr            10 gr
Ramuan 2 :    Purwoceng           4 gr            7 gr
Jahe                    3 gr                3 gr
Ramuan 3 :    Purwoceng           3 gr             5 gr
Jahe                     2 gr               2,5 gr
Cabe Jawa          2 gr                2,5 gr
Ramuan 4 :    Purwoceng           3 gr             5 gr
Pasak Bumi        2 gr                 2,5 gr
Cabe Jawa        2 gr                  2,5 gr
Ramuan purwoceng dalam bentuk serbuk cukup mudah dalam penyajian & pemakaiannya. Ramuan cukup diseduh dalam air mendidih. Dosis pemakaian 7 gram dalam 300 cc air. Air seduhan bias ditambahkan madu, kuning telur ayam kampong yg masih mentah, & sedikit jeruk nipis sebagai penyedap.
Ramuan bias diminum tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, & sore hari,masing-masing satu gelas.
Jika ramuan dalam bentuk simplisia kering harus direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Ramuan direbus dgn api kecil sampai mendidih.
Alat perebus diusahakan berasal dari panic yg terbuat dari tanah, bukan dari bahan besi & alumunium. Ramuan dimasak dgn air sebanyak tiga gelas. Setelah kira-kira tersisa 1 gelas, api dimatikan & ramuan diangkat lalu didinginkan. Selanjutnya, saring & tuangkan dalam gelas. Ramuan bias diminum tiga kali sehari. Untuk kapsul purwoceng dapat dikonsumsi tiga kali sehari, masing-masing 2 kapsul.
http://www.herbaltama.com/?Tanaman_Obat:Purwoceng


Berbagai macam produk herbal Purwoceng bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. Kapsul ekstrak purwoceng(produk Pasutri)
2. LHIPURECENG (Membantu Memelihara Stamina Pria)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar