
Pohon saga (Adhenantera pavonina) adalah pohon yg buahnya menyerupai petai (termasuk golongan polong-polongan), dgn biji kecil berwarna merah. Saga umumnya dipakai sebagai pohon peneduh di pingir jalan-jalan besar. Pohon saga memiliki banyak fungsi jika dimanfaatkan bagian tubuh dari pohon tersebut misalnya kayunya yg keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel & rantingnya untuk bahan kayu bakar. Daunnya dapat digunakan sebagai obat-obatan sebagai anti oksidan sedangkan bijinya dapat diolah menjadi sumber protein bagi kehidupan manusia & dapat digunakan sebagai pakan ternak (Hau, 2006). Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). Dahulu biji saga dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya yg selalu konstan.
Biji saga mengandung saponin pada  kulit bijinya yg berwarna merah. Saponin adalah jenis glikosida yg  banyak ditemukan dalam tumbuhan. Sumber utama saponin adalah biji-bijian  selain pada biji saga juga terdapat pada kedelai. Saponin memiliki  karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dgn air &  dikocok maka akan terbentuk buih yg dapat bertahan lama. Saponin mudah  larut dalam air & tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasapahit  menusuk & menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir.  Saponin merupakan racun yg dapat menghancurkan butir darah atau  hemolisis pada darah. Saponin bersifat racun bagi hewan berdarah dingin  & banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin yg bersifat  keras atau racun biasa disebut sebagai Sapotoksin. Saponin dapat  menghambat pertumbuhan kanker kolon & membantu kadar kolesterol  menjadi normal. Tergantung pada jenis bahan makanan yg dikonsumsi,  seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 Universitas Sumatera  Utaramg. Karena saponin dapat larut dalam air dalam penelitian ini  dilakukan perlakuan pendahuluan untuk menghilangkan saponin dgn cara  biji direbus sampai berbusa & warna merah yg terdapat pada biji  terkelupas, adanya saponin ditandai dgn busa jika dilarutkan dalam  air.
Selain ASI, dikenal berbagai ragam susu hewani & kini  juga telah banyak dikembangkan pembuatan susu nabati, salah satu di  antaranya adalah susu kedelai. Pada dasarnya semua biji-bijian yg  berasal dari tanaman polong / kacang-kacangan dapat diproses menjadi  susu. Pengolahan biji-bijian tersebut menjadi susu akan membuat  proteinnya semakin mudah dicerna. Susu apapun asalkan bersih & dibuat  dari bahan yg mengandung gizi tinggi merupakan sumber nutrisi yg  sangat berarti bagi tubuh kita, termasuk susu dari bahan baku biji buah  Saga. Biji Saga dipilih sebagai salah satu alternatif karena dipandang  memiliki kandungan gizi yg cukup tinggi. Di daerah Sumatera Utara,  biji pohon saga belum diolah, & banyak terbuang percuma. Pada biji  pohon saga terkandung sejumlah protein (2,44 g/100g), lemak  (17,99/100gr), & mineral, diambil dari perbandingan kebiasaan  masyarakat mengkonsumsi makanan pokok, mengandung gula rendah  (8,2g/100g), tajin (41,95g/100g), & zat penyusun lainnya adalah  karbohidrat. Kandungan anti nutrisi yaitu methionin & cystine yg  merupakan jenis asam amino yg terdapat dalam tingkat yg rendah.  Sedangkan tingkat total asam yg mengandung
 lemak,  yaitu asam linoceic & oleic mengandung 70,7 %. Berdasarkan pemikiran  tersebut diharapkan saga dapat dijadikan bahan alternatif pengganti  protein dalam bentuk susu yg dapat
 di konsumsi oleh  masyarakat (Anggraini, 2009). Pembuatan susu saga instan dilakukan  dgn perlakuan pengovenan untuk melihat suhu yg tepat yg baik  digunakan untuk pengolahan biji saga. Salah satu cara untuk mengawetkan  bahan pangan adalah dgn perlakuan pengovenan.
http://balasoka.blogspot.com/2011/04/pohon-saga-ogo.htmlBerbagai macam produk herbal Daun Saga bisa anda dapatkan di link berikut ini :
Aneka produk herbal Daun Saga di Etalasemuslim
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar