Minggu, 23 Maret 2014

Mengenal Temu Putih


1. Nama tanaman

Di Indonesia disebut temu putih, temu kuning.
Nama daerah: koneng tegal (Sunda), temu pepet (jawa)
Sinonim : Curcuma paliida Lour (Heyne, 1987)
Nama asing: White Tumeric (Inggris), Kencur atau Ambhalad (India), & cedoaria (Spanyol), Er-chu (China).

2. Klasifikasi Tanaman

Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Jenis : Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc. (Backer and Van den Brink, 1968).

3. Morfologi tanaman

Tumbuhan ini berupa terna tahunan, tinggi mencapai 2 m, tumbuh tidak berkelompok. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas membentuk bongkol bunga yg besar. Mahkota bunga berwarna putih, dgn tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit (Windono dkk, 2002).

4. Habitat & penyebaran

Curcuma zedoaria (Rosc), Menurut Hong, Kim, Lee, tumbuhan ini berasal dari Himalaya, India, & terutama tersebar di negara-negara Asia meliputi China, Vietnam, & Jepang. Curcuma zedoaria (Rosc) tumbuh liar di Sumatra (Gunung Dempo), di hutan jati Jawa Timur, banyak dijumpai di Jawa Barat & Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl (Windono dkk, 2002).

5. Kandungan kimia & manfaat

Secara tradisioal digunakan sebaagi antimikroba & antifungal (Witson et al., 2005). Shiobara et al. (1985) mengidentifikasi senyawa cyclopropanosesquiterpene, curcumenone & 2 spirolactones, curcumanolide A & curcumanolide B. Pada shoots muda dari C. zedoaria mengandung (+)-germacrone-4,5-epoxide, sebuah intermediet kunci pada biogenesis a germacrone-type sesquiterpenoids. Di negara Brazil, di gunakan sebagai obat penurun panas. Aktivitas ini dikarenakan adanya senyawa yg bertanggung jawab yaitu curcumenol (Navvaro et al., 2002). Kandungan kimia rimpang Curcuma zedoaria Rosc terdiri dari : kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak atsiri, polisakarida serta golongan lain. Diarilheptanoid yg telah diketahui meliputi : kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, & 1,7 bis (4-hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on (Windono dkk, 2002).
Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas mengandung : monoterpen & sesquiterpen. Monoterpen terdiri dari : monoterpen hidrokarbon (alfa pinen, D-kamfen), monoterpen alkohol (D-borneol), monoterpen keton (D-kamfer), monoterpen oksida (sineol). Seskuiterpen pada Curcuma zedoaria terdiri dari berbagai golongan & berdasarkan penggolongan yg dilakukan terdiri dari : golongan bisabolen, elema, germakran, eudesman, guaian & golongan spironolakton. Kandungan lain meliputi : etil-p-metoksisinamat, 3,7-dimetillindan-5-asam karboksilat (Windono dkk, 2002).
Singh et al (2002) melaporkan kandungan minyak atsiri pada Curcuma zedoaria berupa 1,8 cineol (18.5%), cymene (18.42%), ?-phellandrene (14.9%).
Golongan seskuiterpen yaitu ?-Turmerone & ar-turmeron yg diisolasi dari rhizoma Curcuma zedoaria menghambat produksi prostaglandin E2 terinduksi lipopolisakarida (LPS) pada kultur sel makrofag tikus RAW 264.7 dgn pola tergantung dosis (IC50 = 7.3 ?M untuk ?-turmerone; IC50 = 24.0 ?M untuk ar-turmerone). Senyawa ini juga menunjukkan efek penghambatan produksi nitric oxide terinduksi LPS pada sistem sel (Hong et al., 2002).
Aktivitas antioksidan
Senyawa yg beraksi sebagai antioksidan kemungkinan adalah 5-isopropylidene-3,8-dimethyl-1(5H)-azulenone (Mau et al., 2003).

6. Penelitian anti kanker

Pada pengobatan Cina, Curcuma zedoaria telah digunakan pada treatment kanker serviks.
Ekstrak air dari C. zedoaria menunjukkab aktivitas antimutagenik terhadap mutasi yg diinduksi benzo[?]pyrene pada Salmonella/microsomal system (Lee and Hin, 1988).
Polisakarida & protein-terikat polisakarida C. zedoaria menunjukkan penghambatan pada sarcoma-180 & Echrlich ascites tumor pada tikus, secara berurutan (Mon et al, 1985). Lebih lanjut, 2 derivat seskuiterpen (curcumol & curdione) dari C. zedoaria menujukkan sitotoksik terhadap sarcoma-37, Echrlich ascites tumor, & cervical carcinoma-U14 pada tikus.
Fraksi polisakarida, CZ-1-III menurunkan ukuran tumor pada tikus & mencegah mutasi kromosomal (Kim et al., 2000).
Ekstrak etanol rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan aktivitas menghambat sel-sel OVCAR-3 (Cell-line kanker ovarium manusia). Isolasi yg dipantau dgn bioaktivitas hambatan terhadap sel OVSCAR-3 menghasilkan senyawa aktif demetoksi kurkumin (Syu et al., 1998).
Ekstrak etanol 70% turmeric memperlihatkan penghambatan pada sel normal & bersifat sitotoksis pada sel lymphoma pada konsentrasi 0,4 mg/ml. Ekstrak etanol turmeric juga menunjukkan penghambatan fase mitosis pada sel mamalia secara in vitro dgn menghambat pembentukan kromosom (Mills and Bone, 2000).
http://jamutemuputih.blogspot.com/2011/04/mengenal-temu-putih.html

Berbagai macam produk herbal Temu Putih bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. kapsul ekstrak temu putih tazakka
2. kapsul temu putih Dr. Liza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar