Aneka produk Jati Belanda di Etalasemuslim

1. Macam Manfaat Daun Jati Belanda
Dulu banyak orang percaya “gemuk itu lambang kemakmuran”. Namun, setelah terbukti obesitas (kegemukan) potensial mengundang beragam penyakit, banyak orang gemuk beralih ingin langsing. Segala cara dihalalkan, yg penting kurus. Alhasil, badan belum langsing, kepala sudah pusing tujuh keliling. Pusing karena masih gendut & pusing lantaran banyak duit terkuras.
Obesitas memang susah ditolak kedatangannya. Bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi, biasanya otomatis membuat berat badan melambung tak terkendali. Obesitas sendiri merujuk pada situasi kelebihan berat badan, akibat penumpukan lemak pada jaringan tubuh sudah melebihi.
Kegemukan membuat tubuh cepat lelah jika dibawa bekerja keras, debar jantung lebih kencang, serta pernapasan terganggu. Terlalu gemuk juga kadang menjadi pemicu munculnya penyakit kelas berat, seperti diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, & penyakit jantung. Namun, di samping alasan kesehatan, kadang ada juga yg berkeras menurunkan bobot badannya lantaran dilandasi problem psikologis. Misalnya untuk menambah kepercayaan diri.
Ada beberapa cara konvensional untuk mengatasi kegemukan, seperti banyak melakukan olahraga, mengatur pola makan, hidup teratur, atau dgn menggunakan “alat bantu” semisal slimming tea, metode pengobatan akupuntur, sampai pemakaian obat modern yg mengandung bahan kimia. Namun, cara-cara di atas tidak semuanya aman. Tak jarang malah menimbulkan efek sampingan cukup mengganggu.
Indonesia sebagai salah satu negara yg kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yg sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan yg diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Biasanya, selain untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pencegahan & pemulihan stamina serta kosmetika.
Selain cara-cara di atas, ada cara mencapai langsing lainnya yg kecil kemungkinannya bikin pusing. Yakni dgn memanfaatkan tanaman obat.
Cara ini belakangan banyak dipilih orang, lantaran dianggap lebih aman, tidak mempunyai efek sampingan, bahannya mudah didapat, & yg paling penting: tak bikin isi kantung ludes. Tidak harus belanja ke toko atau apotik lagi!
Secara empiris, beberapa tanaman obat yg pernah digunakan untuk menurunkan bobot badan, antara lain buah matang mengkudu (Morinda citrifolia), buah matang nanas (Ananas comosus), daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), buah delima (Punica granatum), rimpang temu giring (Curcuma heyneana), rimpang bangle (Zingiber purpureum).
Saat ini, salah satu obat tradisional pengurus yg paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah jamu galian singset. Dari ramuan jamu galian singset itu, ditemukan bahwa daun jati belanda merupakan komponen yg selalu ada. Pohon jati belanda berasal dari daerah tropis di benua Amerika, konon dibawa ke Pulau Jawa oleh orang Portugis. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh di sepanjang jalan, meski di banyak tempat, dia juga tumbuh sebagai tanaman liar.
Daun jati belanda dapat mengurangi pembentukan lemak, menguruskan & merampingkan badan. Buahnya bisa juga dimanfaatkan untuk obat diare & batuk, sedangkan kulit batangnya cocok untuk tonikum, serta obat penyakit lepra & herpes.
2. Cara Meramu Daun Jati Belanda
Adalah Guazuma ulmifolia Lamk atau yg dikenal di Indonesia dgn nama jati belanda, merupakan tanaman yg tumbuh baik di iklim tropis seperti negara kita ini. Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam famili Sterculiaceae, & diduga berasal dari negara Amerika yg beriklim tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dgn ketinggian 800 mdpl. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuh liar begitu saja.
Jati belanda atau jati londo dalam bahasa Jawa, & dikenal dgn nama bastard cadar dalam bahasa Inggris, merupakan pohon yg berbatang keras bercabang, berkayu bulat dgn permukaan batang yg kasar, & berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dgn pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, & berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya, berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang & muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda & berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.
Tanaman ini biasanya diperbanyak dgn biji, cara memperbanyak dgn cangkok masih sulit dilakukan dgn tingkat keberhasilan 50 persen. Ditambah lagi, cara setek dgn perlakuan khusus sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun & akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.
Daun, buah, biji, & kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yg bisa dipergunakan sebagai obat. Dewasa ini daun jati Belanda juga dapat digunakan sebagai obat elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Gejala khas yg timbul dari penyakit ini adalah adanya pembengkakan yg sangat besar pada jaringan – jaringan pengikat & pembuluh getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas sejenis cacing yg menyumbat aliran getah bening.
Untuk mengobati kaki gajah, daun yg akan digunakan sebagai ramuan dipilih daun yg segar & berwarna hijau tua. Daun diambil secukupnya, dikeringkan dgn cara diangin – anginkan, tetapi harus dihindarkan dari cahaya matahari langsung karena dapat mengubah warna daun menjadi cokelat kehitaman. Pengeringan yg tidak benar akan mengurangi khasiat zat aktif yg dikandungnya.
Selanjutnya, daun yg sudah kering digiling sampai menjadi serbuk. Serbuk diambil kira – kira sebanyak 20 gram serbuk, kemudian seduh dgn air panas, disaring, & air saringannya diminum sehari 2 kali. Selain itu, untuk menambah efek farmakologi dari ramuan ini, bisa juga dgn cara menambahkan rimpang bangle atau panglai (bahasa Sunda). Caranya, ambil tujuh lembar daun jati belanda & sebesar jari rimpang bangle. Bahan – bahan dicuci hingga bersih kemudian direbus dgn satu setengah gelas air hingga tersisa kira – kira satu gelas lagi. Setelah dingin disaring, & dibagi menjadi 2 untuk diminum pagi & sore hari.
Harus diakui, bahwa cara kerja & efek farmakologi dari daun jati belanda sebagai obat kaki gajah belum diteliti secara nyata. Namun, tidak ada salahnya apabila kita mencoba menggunakan tanaman ini sebagai salah satu pengobatan alternatif dalam mengatasi penyakit kaki gajah.
Namun cara meramu untuk penurunan lemak pada tubuh yakni dgn mengambil 7 lembar daun jati belanda kemudian rebus dalam air mendidih. Setelah air berubah warna, angkat & saringlah air tersebut hingga bersih dari serat-serat daun yg ada. Kemudian tuangkan ke dalam gelas & minumlah selagi hangat.
http://ayotuku.com/artikel-herbal/manfaat-dan-khasiat-daun-jati-belanda/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar