
Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm, termasuk tumbuhan semak, menyukai tempat yg lembab yg tidak terkena matahari langsung. Tanaman berbatang basah ini biasanya tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Bentuk daunnya bulat dgn ujung runcing berbentuk jantung. Warnanya hijau segar. Umbinya berbentuk bulat rata sebesar buah pala.
Tanaman ini pertama kali di diriset sebagai tanaman obat oleh ahli dari Malayia, Prof Dr.Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD yg juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995 Prof. Chris Teo meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan Ekstrak Typhonium Flageffiforme & campuran bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini akan semakin baik bila diberikan bersama-sama dgn bahan herba lain, seperti sambiloto, temu putih & rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan & zat antikurkumin. Kombinasi ketiga zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yg menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.
Beberapa tahun kemudian, khasiat Keladi Tikus menjadi perbincangan hangat di kalangan ahli pengobatan alami maupun kimia. Apalagi mulai ditemukannya pasien yg sembuh dari penyakit kanker karena mengkonsumsi tanaman ini. Seperti yg diceritakan oleh Drs. Pattopai, pensiunan Departemen Pertanian yg juga menjadi orang pertama yg menemukan tanaman ini di Indonesia.
Pria ini memiliki istri yg menederita kanker payudara stadium III & menjalani kemoterapi. Rasa tersiksa usai menjalani kemoterapi kerap dialaminya, kemudian Pattopai mencari obat alternatif sampai ke Malaysia. Di Malaysia tanpa sengaja ia menemukan sebuah buku yg membahas tentang khasiat tanaman keladi tikus karya Prof. Chris Teo. Setelah kembali ke Indonesia ia segera mencari tanaman tersebut yg akhirnya ia dapat di Pekalongan, Jawa Tengah.
Setelah itu ia meracik tanaman tersebut sesuai yg dianjurkan dalm buku tersebut & anjuran langsung Prof. Chris Teo. Setelah mengkonsumsi ramuan tersbut perlahan istri Pattopai mulai mengalami penurunan efek samping kemoterapi. Rambutnya tidak lagi rontok & nafsu makannya kembali. Setelah tiga bulan pengobatan, Pattopai memeriksakan istrinya ke dokter & hasilnya negatif kanker.
Namun beberapa kalangan mengingatkan penggunaan tanaman obat ini. Mereka memang tidak ragu akan khasiatnya. Di Cina tanaman ini di teliti oleh Zhong Z, Zhou G, Chen X, & Huang P dari Guangxi Institute of Traditional Medical and Pharmaceutical Sciences, Nanning. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek farmakologisnya. Diketahui bahwa ekstrak air & alkohol dari Typhonium flagelliforme mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak, analgesik, bersifat sedatife & antiinflamasi, & bersifat sedatif. Pada konsentrasi 720 g/kg ekstrak air, 900 g/kg ekstrak alkohol & 3240 g/kg ekstrak ester tanaman ini dapat meracuni tubuh.
http://kunyitputih.com/khasiat-tanaman-keladi-tikus/
Berbagai kemasan produk herbal Keladi Tikus bisa anda dapatkan di link berikut ini :
1. Kapsul Ekstrak Keladi Tikus "Keladikaps" (Kanker, Tumor)
2. Kapsul Keladi Tikus Herbalindo
3. Kapsul Keladi Tikus Griya An-Nur
4. Madu Keladi Tikus Ghaza Herbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar