Kali ini kita akan membahas sekilas tentang Herpes simplex, khususnya Herpes simplex genetalis,
 memenuhi request dari beberapa pembaca melalui email. Penyakit yang 
satu ini (Herpes simplex genitalis, Herpes simpleks genital) makin kerap
 ditanyakan melalui email karena mungkin menyangkut area pangeran kecil 
alias cucakrowo dan area miss V serta arena sekitarnya, bahkan di area 
bibir dan mulut seiring dengan meningkatnya aktifitas seksual orogenital
 (oral seks).
Kata kunci: Herpes simplex genitals, Genital Herpes, Herpes genitalis, Herpes progenitalis.
Herpes simplex genitalis
 adalah infeksi akut (STD=sexually transmitted disease), yang disebabkan
 oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex Virus type II), 
ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian kulit berbatas 
tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan dapat pecah menimbulkan erosi
 kayak koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), 
bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan. Pada umumnya 
terjadi pada bagian tubuh di bawah pusar, terutama daerah genital dan 
sekitarnya. Penyebab terbanyak Herpes simplex genitalis adalah HSV type 
II.
Mohon diingat bahwa tidak semua bintik di kulit kayak koreng kecil-kecil pada area sekitar organ seksual lantas dianggap Herpes simplex genetalis. Sabar dululah… gak perlu terlalu risau. Kalaupun khawatir, monggo dipersilahkan periksa ke dokter untuk memastikannya. Mudah kan ?
Walaupun
 HSV type II merupakan penyebab terbanyak herpes simplex genitalis, 
namun dengan trend meningkatnya aktifitas seksual secara orogenital 
(melalui mulut), keduanya (HSV-1 dan HSV-2) dapat ditemukan dalam bentuk
 Herpes labialis (pinggang ke atas, terutama mulut dan area wajah) dan 
Herpes genitalis (pinggang ke bawah, terutama area organ seksual dan 
sekitarnya).
Mengenal tanda-tanda Herpes Genitalis
Masa
 inkubasi berkisar sekitar 3-7 hari. Berdasarkan pernah tidaknya 
seseorang kontak dengan Virus Herpes Simplex (HSV-2), infeksi Herpes 
genitalis berlangsung dalam 2 fase, yakni:
1. Fase Infeksi (lesi) Primer, ditandai dengan:
- Dapat terjadi tanpa gejala (asimptomatis)
- Diawali dengan rasa panas, rasa terbakar dan gatal pada area yang terserang.
- Kemudian timbul vesikula (bintik-bintik) bergerombol, mudah pecah sehingga menimbulkan perlukaan (mirip koreng) di permukaan kulit yang kemerahan (eritematus), dan nyeri.
- Selanjutnya dapat diikuti dengan demam, lemas sekujur tubuh (malaise) dan nyeri otot.
- Terjadi pembesaran kelenjar getah bening di sekitar area yang terserang Herpes genitalis.
2 Fase Infeksi (lesi) Rekuren (kambuh).
Seseorang
 yang pernah infeksi primer, dapat mengalami kekambuhan. Adapun 
kekambuhan terjadi karena berbagai faktor dan dapat dipicu oleh beberapa
 faktor pencetus, misalnya kelelahan fisik maupun psikis, alkohol, 
menstruasi dan perlukaan setelah hubungan intim.
- Pada infeksi kambuhan (rekuren), gejala dan keluhan pada umumnya lebih ringan. Gambaran penyakit bersifat lokal pada salah satu sisi bagian tubuh (unilateral), berbentuk vesikuloulseratif (bercak koreng) yang biasanya dapat hilang dalam 5 hingga 7 hari.
- Sebelum muncul bercak berkoreng, didahului dengan rasa panas, gatal dan nyeri.
Walaupun
 keluhan dan gejala bersifat ringan, seyogyanya penderita tidak 
mengabaikannya. Berobat ke dokter merupakan langkah bijak agar terhindar
 dari kemungkinan terjadinya infeksi sekunder dengan pelbagai dampak 
yang tidak kita inginkan.
Selain kedua fase di atas, dikenal juga fase laten,
 yakni fase dimana penderita tidak mengalami keluhan dan gejala klinis, 
namun pada pemeriksaan laboratorium ditemukan HSV di ganglion dorsalis (
 simpul saraf di bagian belakang tubuh).
PENGOBATAN
Pada infeksi primer, penatalaksanaannya adalah sebagai berikut:
a) Obat untuk mengurangi keluhan (simptomatis), misalnya: analgesik untuk meredakan nyeri.
b) Antivirus:
- Acyclovir, diminum 5 x 200 mg per hari selama 7-10 hari.
- Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 7-10 hari.
- Famcyclovir, diminum 3 x 250 mg per hari selama 7-10 hari.
Pada infeksi kambuhan (rekuren):
Infeksi ringan,
 cukup dengan menggunakan obat untuk meredakan keluhan (simptomatis) dan
 obat antivirus topikal (salep, cream), misalnya acyclovir cream, 
dioleskan 5 kali sehari atau setiap 4 jam, selama 5-10 hari.
Pada infeksi berat:
- Acyclovir, diminum 5 x 200 mg per hari selama 5 hari.
- Acyclovir, diminum 3 x 400 mg per hari selama 5 hari.
- Acyclovir, diminum 2 x 800 mg per hari selama 5 hari.
- Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 5 hari.
- Famcyclovir, diminum 2 x 125 mg per hari selama 5 hari.
Jika kekambuhan (rekuren) terjadi lebih 8 kali dalam setahun, maka perlu dilakukan terapi supresif selama 6 bulan, menggunakan:
- Acyclovir, diminum 2 x 800 mg per hari selama 5 hari.
- Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 5 hari
Bagaimana jika terjadi pada wanita hamil ?
Wanita
 hamil yang terinfeksi Herpes genitalis dapat menularkan penyakit 
melalui plasenta (transplasental) kepada janin yang dikandungnya dengan 
berbagai resiko pada janin.
Penularan
 pada trimester (tiga bulan) pertama kehamilan beresiko terjadinya 
abortus, sedangkan pada trimester kedua beresiko terjadinya kelahiran 
prematur.
Ahli
 kandungan biasanya melakukan secio caesaria (operasi caesar) jika pada 
saat melahirkan mendapati si ibu terinfeksi Herpes simplex genitalis 
untuk menghindari penularan terhadap janin melalui jalan lahir
Berbagai macam Kemasan produk Herbal  penyakit herpes bisa anda dapatkan di link berikut :
1. Minyak Oleska Tanim 12 ml (Minyak Oles Serbaguna)
1. Minyak Oleska Tanim 12 ml (Minyak Oles Serbaguna)


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar