Minggu, 30 Maret 2014

Herpes simplex genitalis

Cara-Mengobati-Herpes-1024x763 

Kali ini kita akan membahas sekilas tentang Herpes simplex, khususnya Herpes simplex genetalis, memenuhi request dari beberapa pembaca melalui email. Penyakit yang satu ini (Herpes simplex genitalis, Herpes simpleks genital) makin kerap ditanyakan melalui email karena mungkin menyangkut area pangeran kecil alias cucakrowo dan area miss V serta arena sekitarnya, bahkan di area bibir dan mulut seiring dengan meningkatnya aktifitas seksual orogenital (oral seks).
Kata kunci: Herpes simplex genitals, Genital Herpes, Herpes genitalis, Herpes progenitalis.
Herpes simplex genitalis adalah infeksi akut (STD=sexually transmitted disease), yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex Virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian kulit berbatas tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan dapat pecah menimbulkan erosi kayak koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan. Pada umumnya terjadi pada bagian tubuh di bawah pusar, terutama daerah genital dan sekitarnya. Penyebab terbanyak Herpes simplex genitalis adalah HSV type II.
Mohon diingat bahwa tidak semua bintik di kulit kayak koreng kecil-kecil pada area sekitar organ seksual lantas dianggap Herpes simplex genetalis. Sabar dululah… gak perlu terlalu risau. Kalaupun khawatir, monggo dipersilahkan periksa ke dokter untuk memastikannya. Mudah kan ? ;)
Walaupun HSV type II merupakan penyebab terbanyak herpes simplex genitalis, namun dengan trend meningkatnya aktifitas seksual secara orogenital (melalui mulut), keduanya (HSV-1 dan HSV-2) dapat ditemukan dalam bentuk Herpes labialis (pinggang ke atas, terutama mulut dan area wajah) dan Herpes genitalis (pinggang ke bawah, terutama area organ seksual dan sekitarnya).
Mengenal tanda-tanda Herpes Genitalis
Masa inkubasi berkisar sekitar 3-7 hari. Berdasarkan pernah tidaknya seseorang kontak dengan Virus Herpes Simplex (HSV-2), infeksi Herpes genitalis berlangsung dalam 2 fase, yakni:
1. Fase Infeksi (lesi) Primer, ditandai dengan:
  • Dapat terjadi tanpa gejala (asimptomatis)
  • Diawali dengan rasa panas, rasa terbakar dan gatal pada area yang terserang.
  • Kemudian timbul vesikula (bintik-bintik) bergerombol, mudah pecah sehingga menimbulkan perlukaan (mirip koreng) di permukaan kulit yang kemerahan (eritematus), dan nyeri.
  • Selanjutnya dapat diikuti dengan demam, lemas sekujur tubuh (malaise) dan nyeri otot.
  • Terjadi pembesaran kelenjar getah bening di sekitar area yang terserang Herpes genitalis.
2 Fase Infeksi (lesi) Rekuren (kambuh).
Seseorang yang pernah infeksi primer, dapat mengalami kekambuhan. Adapun kekambuhan terjadi karena berbagai faktor dan dapat dipicu oleh beberapa faktor pencetus, misalnya kelelahan fisik maupun psikis, alkohol, menstruasi dan perlukaan setelah hubungan intim.
  • Pada infeksi kambuhan (rekuren), gejala dan keluhan pada umumnya lebih ringan. Gambaran penyakit bersifat lokal pada salah satu sisi bagian tubuh (unilateral), berbentuk vesikuloulseratif (bercak koreng) yang biasanya dapat hilang dalam 5 hingga 7 hari.
  • Sebelum muncul bercak berkoreng, didahului dengan rasa panas, gatal dan nyeri.
Walaupun keluhan dan gejala bersifat ringan, seyogyanya penderita tidak mengabaikannya. Berobat ke dokter merupakan langkah bijak agar terhindar dari kemungkinan terjadinya infeksi sekunder dengan pelbagai dampak yang tidak kita inginkan.
Selain kedua fase di atas, dikenal juga fase laten, yakni fase dimana penderita tidak mengalami keluhan dan gejala klinis, namun pada pemeriksaan laboratorium ditemukan HSV di ganglion dorsalis ( simpul saraf di bagian belakang tubuh).
PENGOBATAN
Pada infeksi primer, penatalaksanaannya adalah sebagai berikut:
a) Obat untuk mengurangi keluhan (simptomatis), misalnya: analgesik untuk meredakan nyeri.
b) Antivirus:
  • Acyclovir, diminum 5 x 200 mg per hari selama 7-10 hari.
  • Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 7-10 hari.
  • Famcyclovir, diminum 3 x 250 mg per hari selama 7-10 hari.
Pada infeksi kambuhan (rekuren):
Infeksi ringan, cukup dengan menggunakan obat untuk meredakan keluhan (simptomatis) dan obat antivirus topikal (salep, cream), misalnya acyclovir cream, dioleskan 5 kali sehari atau setiap 4 jam, selama 5-10 hari.
Pada infeksi berat:
  • Acyclovir, diminum 5 x 200 mg per hari selama 5 hari.
  • Acyclovir, diminum 3 x 400 mg per hari selama 5 hari.
  • Acyclovir, diminum 2 x 800 mg per hari selama 5 hari.
  • Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 5 hari.
  • Famcyclovir, diminum 2 x 125 mg per hari selama 5 hari.
Jika kekambuhan (rekuren) terjadi lebih 8 kali dalam setahun, maka perlu dilakukan terapi supresif selama 6 bulan, menggunakan:
  • Acyclovir, diminum 2 x 800 mg per hari selama 5 hari.
  • Valacyclovir, diminum 2 x 500 mg per hari selama 5 hari
Bagaimana jika terjadi pada wanita hamil ?
Wanita hamil yang terinfeksi Herpes genitalis dapat menularkan penyakit melalui plasenta (transplasental) kepada janin yang dikandungnya dengan berbagai resiko pada janin.
Penularan pada trimester (tiga bulan) pertama kehamilan beresiko terjadinya abortus, sedangkan pada trimester kedua beresiko terjadinya kelahiran prematur.
Ahli kandungan biasanya melakukan secio caesaria (operasi caesar) jika pada saat melahirkan mendapati si ibu terinfeksi Herpes simplex genitalis untuk menghindari penularan terhadap janin melalui jalan lahir
Berbagai macam Kemasan produk Herbal  penyakit herpes bisa anda dapatkan di link berikut :
1. Minyak Oleska Tanim 12 ml (Minyak Oles Serbaguna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar