Ketika
gangguan tidur terjadi lebih dari satu bulan, ada baiknya Anda mulai
memerhatikan sejumlah faktor pemicu. Berikut adalah beberapa hal yang
mungkin saja menyebabkan Anda menjadi 'manusia kelelawar' belakangan
ini.
Dalam
satu studi terungkap bahwa dari sekitar 15 persen orang yang menderita
penyakit kronis, setidaknya dua per tiga dari mereka dilaporkan
mengalami kesulitan tidur. Sakit punggung, sakit kepala, dan masalah
pada persendian menjadi penyebab utama sulit tidur.
Insomnia
adalah paduan dari gejala dan akibat dari depresi dan kegelisahan.
Karena otak menggunakan 'sinyal' serupa untuk mengatur jadwal tidur dan
emosi, sangat sulit untuk menentukan mana yang harus dimunculkan lebih
dulu. Situasi atau kejadian yang membuat stres, seperti masalah uang
atau perkawinan, sangat ampuh untuk memicu insomnia. Bahkan, bisa jadi
masalah ini akan berkepanjangan.
Dalam
sejumlah kasus, mengorok merupakan gejala dari sleep apnea, kelainan
yang dikaitkan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan
stroke.
Melintasi
zona waktu bisa mengacaukan jam biologis ini. Jam inilah yang
memerintahkan otak Anda tidur ketika gelap dan terbangun saat terang.
Tubuh Anda baru dapat menyesuaikan dengan satu perubahan dalam tiga
hari. Bila Anda kerap melintasi berbagai zona waktu, jet lag dapat
menyebabkan masalah tidur.
Jam
kerja yang berlawanan dengan jam tidur normal. Orang yang kerap
berpindah jam kerja mengalami penurunan level serotonin, hormon dan
saraf pengirim yang terdapat dalam sistem saraf pusat yang membantu
mengatur tidur.
Menstruasi,
menopause, dan kehamilan merupakan sumber utama masalah tidur pada
perempuan. Ruam panas, masalah payudara, atau sering buang air kecil
juga mengganggu pola tidur teratur. Menurut sebuah lembaga yang
menangani masalah tidur, sekitar 40 persen yang mengalami masa transisi
menjelang menopause kerap mengalami masalah tidur.
Kesulitan
tidur juga dapat terkait dengan kondisi medis. Dengan penyakit
paru-paru atau asma, misalnya, sesak napas dan bersin tentu saja bisa
mengganggu tidur. Apalagi, bila ini terjadi saat dini hari. Bila Anda
mengalami penyakit jantung, bisa saja Anda punya pola bernapas yang
tidak normal. Parkinson dan penyakit saraf lain juga mencuatkan insomnia
sebagai efek samping.
Obat,
yang bebas atau dengan resep dokter, bisa mengganggu pola tidur.
Terlebih bila Anda mengonsumsinya menjelang waktu tidur atau dosisnya
berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar