Datanglah
ke rumah makan khas Sunda. Salah satu menu yang disajikan pastilah
kerecek leunca, yaitu oncom merah yang ditumis dengan buah leunca. Di
balik rasanya yang sedikit pahit, buah ini berkhasiat.
Tanaman
leunca sengaja ditanam orang di kebun-kebun. Di pedesaan di Jawa Barat,
tumbuhan yang masuk dalam familia Solanaceae ini ditanam sebagai
tanaman hias. Tumbuhan bernama asli rampai atau ranti (Sumatera) dan
leunca manuk (Jawa) ini dikonsumsi orang, dari daun, bunga hingga
buahnya.
Tanaman
semusim ini berbatang tegak dan banyak bercabang dengan tinggi 30-175
cm. Buahnya berupa buah buni, bulat-bulat dan berisi banyak biji dengan
penampang sekitar 0,8-1 cm. Di Cina dikenal dengan nama longkui.
Kandungan & manfaat
Di
balik enaknya buah leunca, tersimpan khasiaaat yang luar biasa. Hasil
penelitian di Guangdong Provinci Cancer Research Center, Cina, tanaman
yang dapat tumbuh 3.000 m di atas permukaan laut dan bentuk daun bulat
telur dan ujung daun meruncing ini, mengandung senyawa solasonine,
solasodine, solamargine, dan solanine. Senyawa itu penghambat
pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.
Solasodine
mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), penurunan panas,
antiradang, dan antishok. Solamargine dan solasonine mempunyai efekk
antibakteri, sedangkan solanine sebagai antimitosis. Senyawa-senyawa itu
bisa mengatasi gangguan kanker, yakni kanker payudara, leher rahim,
lambung dan saluran pernapasan.
Ekstrak
daun tanaman ini, menurut Dr. Setiawan Dalimartha, Sekertaris Umum
Himpunan Pengoabtan Tradisional dan Akupuntur Indonesia (Hiptri), ammpu
menekan ascitic sarcoma, menstimulasi pembentukan sel darah, dan
bersifat kuat sebagai anticholine esterase. Kandungan kimia lainnya
adalah glikoalkaloid, solanidine, diosgenin, tigogenin, juga sedikit
atropine, saponin, dan minyak lemak.
Nilai
gizi daun muda leunca adalah kalori (45 kal), protein (4,7 gr), lemak
(0,5 gr), karbohidrat (8,1), kalsium (210 mg), fosfor (80 mg), besi (6,1
mg), vitamin A (1.900 SI), vitamin B1 (0,14 mg), vitamin C (40 mg).
70 persen Sembuh
Dr.
Budi Sugiarto, dari Rumah Sakit Omni medika Center, Jakarta, menyatakan
bahwa tanaman yang buahnya renyah, sedikit pahit, dan agak langu ini
sudah lama dimanfaatkan masyarakat Cina sebagai antibiotik, antiradang,
diuretik (peluruh air kemih), menghilangkan bengkak, melancarkan darah,
peluruh dahak, antipruritus (menghilangkan gatal), pereda batuk, dan
penurun demam.
Penelitian
yang dilakukan di RS Guangdong Yizhou, Cina, leunca via infus diujikan
terhadap 10 penderita kanker leher rahim melalui injeksi 3 ampul
masing-masing 10 ml, 2 kali sehari. Hasilnya, 70 persen pasien sembuh
dengan bukti pemeriksaan ulang melalui foto scanning. Sisanya
membutuhkan obat-obatan lain.
Menurut
H.M Yusuf, dari Klinik Citra Insani, Sukabumi, Jawa Barat, infus leunca
bisa dikombinasikan dengan tanaman buah makasar. Efek samoing yang
ditimbulkan dari pemberian inufs ini adadlah mual, muntah, nafsu makan
berkurang, banyak buang air kecil, dan badan terasa lemas. Namun, hal
ini akan segera hilang setelah 3 hari atau dengan pemberian obat
penetralisir seperti ginseng.
Sebagai
pemakaian luar, seperti yang dianjurkan Dr. Setiawan, buah dilumatkan
atau direbus untuk pemakaian setempat (topical). Airnya untuk mencuci
bisul, radang kulit bernanah (ipetigo), eczema, gigitan ular.
Selain
infus, tanaman yang diperbanyak dengan biji ini juga bisa diolah
sebagai obat. Caranya, seluruh bagian tanaman dicuci bersih lalu dijemur
hingga kering. Ambil 30-40 gram dan masak dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Air seduhan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1
gelas.
Sebagai tindakan kuratif, Anda yang sehat tak ada salahnya mengonsumsi kerecek leunca.
Olahan Ramuan Leunca
Berikut beberapa cara pemakaian tanaman leunca bagi pengobatan menurut Dr. Setiawan.
1. Infeksi saluran kencing
Bahan
dan cara pakai: luenca, rumput lidah ular, meniran, masing-masing 30
gram, direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali
sehari, masing-masing 1 gelas.
2. Radang Kulit
Bahan
dan cara pakai: 60 gram herba segar atau 30 gram herba kering digodok
dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2 kali.
3. Disentri
Bahan
dan cara pakai: 50-60 gram daun segar ditambah 25 gram gula putih
direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 3 kali sehari,
masing-masing 1 gelas.
4. Keputihan
Bahan
dan cara pakai: daun leunca, bunga putih jengger ayam, masing-masing 30
gram, direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Minum sehari 2
kali.
5. Biduran
Bahan
dan cara pakai: seluruh tanaman (tanpa akar) dilumatkan, kemudian
digosokkan ke bagian yang tubuh biduran hingga warna kulit menjadi
hijau. Lakukan sehari 2-3 kali.
6. Mata kering
Bahan dan cara pakai: 15 buah leunca yang telah masak dicuci, lalu ditelan. Lakukan sehari 3 kali.
sumber : http://www.terapisehat.com/
Berbagai macam Kemasan produk Herbal bisa anda dapatkan di link berikut:
http://www.etalasemuslim.com
http://www.etalasemuslim.com